Saturday, February 28, 2009

Menumbuhkan Semangat Belajar Anak

“Malas ah…! Belajar lagi…! Belajar lagi….!”. Pernyataan seperti ini sering kali muncul diucapkan seorang anak setiap kali ia harus belajar. Bagaimana seorang anak bisa memperoleh prestasi belajar yang baik jikalau setiap kali memulainya semangat belajarnya sudah pudar. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua untuk memberikan dan meningkatkan semangat belajar anak:

* Memberikan motivasi
“Jikalau kamu mengerti pelajaran ini kamu pasti bisa mengerjakan soal ini”. Kata-kata motivasi harus sering diberikan agar anak dapat mengerti arah dan tujuan belajarnya. Dengan pengertian inilah semangat/dorongan belajarnya dapat tumbuh dengan sendirinya. Tentunya setiap orang tua harus bijaksana dalam memberikan motivasi/tujuan pada setiap anak sesuai dengan usia dan karakter si anak.

* Menjelaskan manfaat belajar
“Dengan belajar, kamu dapat meraih segala cita-citamu, bagaimana kita bisa menjadi dokter jika kita tidak pernah mau belajar”. Dengan menjelaskan manfaat belajar baik untuk masa kini dan masa depan diharapkan setiap anak dapat selalu tekun belajar.

* Memberi kesempatan belajar
Juga berarti tidak menganggu anak saat belajar. Malah seharusnya semampunya kita membimbing dan mengarahkan anak dalam proses belajarnya. Dengan mengajak anak ke perpustakaan, pameran-pameran ilmiah, tempat-tempat bersejarah, diharapkan dapat menimbulkan suasana belajar bagi si anak.

* Menciptakan suasana persaingan
Tentunya persaingan yang sehat dalam arti bukan hanya semata-mata berupa angka tetapi setiap peningkatan yang sudah dicapai. Persaingan dapat dilakukan dengan diri sendiri misalnya dengan mengejar target maupun dengan orang lain.


* Mencukupi sarana belajar
Disesuaikan dengan tingkat kebutuhan anak. Seperti misalnya sarana belajar anak TK (pensil warna, crayon) dan SMP (jangka,busur) tentunya tidak sama.

* Memberikan contoh
Anak selalu mencontoh dari lingkungannya termasuk dalam hal belajar. Jika ia sering melihat orang orang di sekelilingnya belajar maka ia pun akan mencontoh.

* Memberi hadiah
Ini salah satu wujud penghargaan yang selalu ingin diperoleh oleh setiap anak dalam pencapaian sebuah prestasi. Bentuknya tidak harus selalu materi dapat berupa kasih sayang, perhatian, pujian dll.

Dari Lingkungan Hidupnya Anak Belajar


Jika anak biasa hidup dicacat dan dicela,
Kelak ia akan terbiasa menyalahkan orang lain.

Jika anak biasa hidup dalam permusuhan,
Kelak ia akan terbiasa menentang dan melawan.

Jika anak biasa hidup dicekam dalam ketakutan,
Kelak ia akan terbiasa merasa resah dan cemas.

Jika anak biasa hidup dikasihani,
Kelak ia akan terbiasa meratapi nasibnya sendiri.

Jika anak biasa hidup diolok-olok,
Kelak ia akan terbiasa menjadi pemalu.

Jika anak biasa hidup dikelilingi perasaan iri,
Kelak ia akan terbiasa merasa bersalah.

Jika anak biasa hidup serba dimengerti dan dipahami,
Kelak ia akan terbiasa menjadi penyabar.

Jika anak biasa hidup diberi semangat dan dorongan,
Kelak ia akan terbiasa percaya diri.

Jika anak biasa hidup banyak dipuji,
Kelak ia akan terbiasa menghargai.

Jika anak biasa hidup diterima lingkungan,
Kelak ia akan terbiasa mencintai.

Jika anak biasa hidup tanpa banyak dipersalahkan,
Kelak ia akan terbiasa senamg menjadi dirinya sendiri.

Jika anak biasa hidup jujur,
Kelak ia akan terbiasa memilih kebenaran.

Jika anak biasa hidup mengenyam rasa aman,
Kelak ia akan terbiasa percaya diri dan mempercayai orang –orang di sekitarnya.

Jika anak biasa hidup diperlakukan adil,
Kelak ia akan terbiasa dengan keadilan.

Jika anak biasa hidup mendapat pengakuan dari sekelilingnya,
Kelak ia akan terbiasa menetapkn sasaran langkahnya.

Jika anak biasa hidup ditengah keramah tamahan,
Kelak ia akan terbiasa berpendirian :”Sungguh indah dunia ini !”.
Bagaimana dengan anak anda ?

By Dorothy Low Noffe

Kehamilan dan Sakit Gigi

Wow…betapa senangnya, ketika kulihat testpack uji kehamilan hasilnya positif. Setelah penantian selama kurang lebih 6 bulan akhirnya aku hamil anakku yang ke-2. Saat ini putri pertamaku sudah berusia 4,5 tahun. Namun kehamilanku kali ini tak selancar kehamilan pertamaku. Di usia kehamilan 8-12 minggu aku mengalami banyak masalah mulai dari morning sickness, mual sepanjang hari,sakit kepala sampai sakit gigi. Ternyata sebelum aku hamil gigi graham ujung bawah kanan telah berlubang. Rasa sakit akibat lubang tidak kurasakan sebelum aku hamil. Hingga minggu ke 24 sakit gigiku kian menjadi-jadi. Awalnya sakit gigiku muncul secara periodik. Sampai sakitnya mulai dari selama 2 jam - 12 jam bahkan 24 jam. Banyak yang mengatakan ibu hamil tidak boleh tambal maupun cabut gigi karena berbahaya bagi kesehatan janin.

Ternyata setelah kukonsultasikan ke dokter kandungan dan mencari informasi tentang pengalaman banyak orang, hasilnya adalah aku harus segera ke dokter gigi. Ternyata memang gigiku harus ditangani segera karena infeksi akibat kuman-kuman sisa makanan telah mengganggu syaraf gigi graham bahkan sampai gigi taring atas bawah. Saat ini upayanya adalah perawatan dan penambalan sementara untuk menstabilkan syaraf-syaraf gigiku. Setelah dinyatakan siap baru dilakukan penambalan permanen. Alternatif pencabutan gigi sejauh mungkin dihindari selama kehamilan karena obat anestesi dapat menganggu janin dan jikalau pencabutan memang harus dilakukan selama kehamilan harus ditangani secara serius, karena luka (pintu gerbang bagi kuman-kuman) jangan sampai terjadi infeksi. Hal inilah yang dapat menganggu kesehatan janin misalnya kelahiran prematur, berat badan lahir bayi rendah, dsb

Mudah-mudahan pengalaman saya dapat berguna, jikalau ada ibu-ibu hamil yang sudah terlanjur bermasalah pada giginya selama kehamilan jangan ragu-ragu untuk langsung konsultasi dan melakukan perawatan ke dokter gigi. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut karena dapat menganggu proses tumbuh kembang janin, mulai dari kurangnya asupan gizi hingga penyebaran infeksi akibat sakit gigi.